Pemeliharaan
cubicle 20 kv dapat dibedakan menjadi 4 macam,yaitu:
- Pemeliharaan rutin.
- Pemeliharaan korektif.
- Pemeliharaan prediktif.
- Pemeliharaan darurat (emergency).
Pemeliharaan
rutin
a)
Harian (inpeksi)
Faktor berikut ini yang akan
mempengaruhi keputusan kapan untuk inspeksi:
1). Skedul shutdown (turn around).
2). Emergency Shutdown.
3). Kondisi tidak normal atau tidak biasa.
4). Terjadi gangguan pada penyulang atau bus.
5). Kondisi atmosfir yang ekstrim seperti: panas, dingin, heavy cold, rain, snow high wind, fog, smog, salt spray, high humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan lain-lain.
6). Persyaratan dan jadwal pemeliharaan.
Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk tidak beroperasi. Pemeliharaan harian dilakukan dengan cara visual karena kondisi kubikel dalam kondisi beroprasi.
1). Skedul shutdown (turn around).
2). Emergency Shutdown.
3). Kondisi tidak normal atau tidak biasa.
4). Terjadi gangguan pada penyulang atau bus.
5). Kondisi atmosfir yang ekstrim seperti: panas, dingin, heavy cold, rain, snow high wind, fog, smog, salt spray, high humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan lain-lain.
6). Persyaratan dan jadwal pemeliharaan.
Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk tidak beroperasi. Pemeliharaan harian dilakukan dengan cara visual karena kondisi kubikel dalam kondisi beroprasi.
Pemeliharaan tersebut antara lain :
1.
Pemeriksaan kondisi level
minyak PMT atau gas SF6.
2.
Pemeriksaan lampu-lampu
indicator.
3.
Pemeriksaan alat ukur.
4.
Pemeriksaan kelainan suara,
bau pada peralatan.
- Mingguan
Pemeliharaan berupa monitoring keadaan panel
ataupun switch gear yang dilakukan oleh petugas patroli setiap Mingguan
serta dilaksanakan dalam keadaan operasi.
- Bulanan
Pemeliharaan dilakukan
pada saat kondisi operasi.
- Enam bulanan /semesteran
Pemeliharan dilakukan
pada saat kondisi padam.
Pemeliharaan tersebut antara lain
:
- Pemeriksaan PMS / LBS (20 kV)
o
Pemeriksaan / pembersihan sambungan – sambungan.
o
Pembersihan isolator.
o
Pemeriksaan kekencangan baut – baut.
o
Pengukuran nilai tahanan isolasi.
o
Untuk PMT, pemeliharaan lainya sama dengan PMT
penyulang.
- Pemeriksaan Rel / Busbar 20 kV.
o Pemeriksaan
suhu operasi dengan Infra Red thermo vision.
o Pembersihan
fisik rel / busbar.
o Pemeriksaan
kekencangan baut – baut.
o Pembersihan
isolator tumpu.
o Pengukuran
nilai tahanan isolasi.
o Pengukuran
nilai tahanan kontak antar sambungan.
o Pembersihan
lingkungan instalasi.
- Pemeriksaan Batere Set
- Pemberihan fisik batere berikut terminal – terminal dan lingkunganya.
- Pembersihan lingkungan dan system ventilasi.
- Pembersihan peralatan pemutus arus : Pelebur, ohm saklar berikut pelapisan zat anti oksida (missal : gemuk, vet ).
- Pemeriksaan BD elektrolit.
- Pengisian batere dengan metode boost charge.
- Pemeriksaan kekencangan baut terminal.
- Pelapisan terminal batere dengan zan anti oksida.
- Tahunan
Pemeliharaan
yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk Kompnen panel dan switch gear dan
dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dan dilaksanakan dalam keadaan
padam.
Pemelihaaran
tersebut antara lain :
- Pemeriksaan PMT (kopel, seksi penyulang) 20 kV Media Vacum.
- Pembersihan fisik PMT.
- Pembersihan isolator-isolator tumpu.
- Pemeriksaan terminal out going.
- Pemeriksaan celah (gap) kontak.
- Pemeriksaan mekanik penggerak dan pemberian pelumas.
- Pengukuran nilai tahanan isolasi.
- Pengukuran nilai tahanan kontak.
- Pemeriksaan kabel-kabel control.
- Pengukuran tegangan pick-up/drop-off triping dan closing coil.
- Percobaan operasi secara manual.
- Pengukuran arus bocor.
·
Pemeriksaan Trafo Arus (CT) 20 kV.
- Pembersihan fisik CT.
- Pemeriksaan terhadap kelainan fisik.
- Pembersihan bidang kontak.
- Pemeriksaan kekencangan baut-baut.
- Pengukuran nilai tahanan isolasi.
- Pemeriksaan terminal-terminal sekunder.
- Pengujian rasio (bila perlu).
- Pemeriksaan system pentanahan.
- Pemeriksaan Trafo Tegangan (PT) 20 kV.
- Pembersihan fisik PT.
- Pemeriksaan terhadap kelainan fisik.
- Pemeriksaan terminal-terminal kabel sekunder.
- Pengukuran nilai tahanan isolasi.
- Pemeriksaan Kabel 20 kV
- Pemeriksaan terminal kabel.
- Pembersihan terminal kabel.
- Pemeriksaan kekencangan baut – baut sambungan.
- Pengukuran tahanan isolasi.
- Pemeriksaan pentanahan kabel .
- Pemeriksaan Proteksi 20 kV
- Relai Proteksi Elektronik.
- Pemeriksaan instalasi & Peralatan catu daya berikut system alarm nya.
- Pembersihan PCB dari karbon, deposit dan sebagainya (bila perlu).
- Pengukuran tegangan output DC converter (bila perlu).
- Pembersihan kontak – kontak relai utama dan bantu (bila memungkinkan).
- Pemeriksaan kabel pengawatan.
- Pengujian individu.
- Pengujian arus kerja pada tap seting.
- Pengujian karakteristik waktu kerja pada tap seting.
- Pengujian arus kerja instantaneous.
- Pengujian fungsi (mengukur terhadap opening time).
- Pengujian fungsi relai rekloser (bila ada).
- Relai Proteksi Mekanik
- Pemeriksaan instalasi & Peralatan catu daya berikut system alarm nya.
- Pembersihan mekanik relai dari karbon, deposit dan (bila perlu).
- Pembersihan kontak – kontak relai utama dan bantu (bila memungkinkan).
- Pemeriksaan kabel pengawatan .
- Pengujian individu.
- Pengujian arus kerja pada tap seting.
- Pengujian karakteristik waktu kerja pada tap seting.
- Pengujian arus kerja instantaneous.
- Pengujian fungsi (mengukur terhadap opening time).
- Pengujian fungsi relai rekloser (bila ada).
- Function test
- Injeksi arus sekunder.
- Pemeriksaan Peralatan Pengukuran (Ampere,Volt,kWH Meter) .
- Pembersihan fisik peralatan.
- Kalibrasi terhadap standard.
- Pemeriksaan kabel pengawatan.
2)
Pemeliharaan korektif
Adalah pemeliharaan yang
bertujuan untuk meningkatkan keandalan peralatan.
Pemeliharaan
korektif yang dilaksanakan antara lain:
- Pemeliharaan terminal.
- Mengatasi suara getaran akibat korona.
- Pengecekan partial discharge kabel daya.
- Mengganti minyak PMT.
- Penggantian/menambah gas SF6.
- Pengukuran keserempakan kontak PMT.
Adalah pemeliharaan yang berupa
peningkatan frekwensi pemantauan terhadap peralatan instalasi. Hasil dari
pemantauan ini merupakan input untuk memprediksi kelainan-kelainan kinerja
peralatan dan rencana permbaikanya.
Pemeliharaan
prediktif yang dilaksanakan antara lain:
- Pengukuran partal discharge yaitu pengukuran tingkat kebocoran isolasi pada permukaan terminasi pada kabel daya jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan isolasi.
- Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision , dimaksudkan untuk memonitor suhu pada sambungan atau klem – klem peralatan jika terlalu tinggi (overheathing) akan merudak peralatan.
Pemeliharaan ini
hanya dilakukan pada saat terjadi suatu problem/masalah tertentu dan bersifat
mendadak saja dan mengakibatkan hal yang fatal pada pabel tersebut.