Rabu, 26 September 2012

PEMELIHARAAN KUBIKEL 20 KV


Pemeliharaan cubicle 20 kv dapat dibedakan menjadi 4 macam,yaitu:
  1. Pemeliharaan rutin.
  2. Pemeliharaan korektif.
  3. Pemeliharaan prediktif.
  4. Pemeliharaan darurat (emergency).
  Pemeliharaan rutin
a)      Harian (inpeksi)
Faktor berikut ini yang akan mempengaruhi keputusan kapan untuk inspeksi:
1). Skedul shutdown (turn around).
2). Emergency Shutdown.
3). Kondisi tidak normal atau tidak biasa.
4). Terjadi gangguan pada penyulang atau bus.
5). Kondisi atmosfir yang ekstrim seperti: panas, dingin, heavy cold, rain, snow high wind, fog, smog, salt spray, high humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan lain-lain.
6). Persyaratan dan jadwal pemeliharaan.
Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk tidak beroperasi. Pemeliharaan harian dilakukan dengan cara visual karena kondisi kubikel dalam kondisi beroprasi.
            Pemeliharaan tersebut antara lain :
1.      Pemeriksaan kondisi level minyak PMT atau gas SF6.
2.      Pemeriksaan lampu-lampu indicator.
3.      Pemeriksaan alat ukur.
4.      Pemeriksaan kelainan suara, bau pada peralatan.
  1. Mingguan
 Pemeliharaan berupa monitoring keadaan panel ataupun switch gear yang dilakukan oleh petugas patroli  setiap Mingguan serta dilaksanakan dalam keadaan operasi.
  1. Bulanan
Pemeliharaan dilakukan pada saat kondisi operasi.
  1. Enam bulanan /semesteran
Pemeliharan dilakukan pada saat kondisi padam.
Pemeliharaan tersebut antara lain :

  • Pemeriksaan PMS / LBS (20 kV)
o   Pemeriksaan / pembersihan sambungan – sambungan.
o   Pembersihan isolator.
o   Pemeriksaan kekencangan baut – baut.
o   Pengukuran nilai tahanan isolasi.
o   Untuk PMT, pemeliharaan lainya sama dengan PMT penyulang.
  • Pemeriksaan Rel / Busbar 20 kV.
o   Pemeriksaan suhu operasi dengan Infra Red thermo vision.
o   Pembersihan fisik rel / busbar.
o   Pemeriksaan kekencangan baut – baut.
o   Pembersihan isolator tumpu.
o   Pengukuran nilai tahanan isolasi.
o   Pengukuran nilai tahanan kontak antar sambungan.
o   Pembersihan lingkungan instalasi.

  • Pemeriksaan Batere Set
      • Pemberihan fisik batere berikut terminal – terminal dan lingkunganya.
      • Pembersihan lingkungan dan system ventilasi.
      • Pembersihan peralatan pemutus arus : Pelebur, ohm saklar berikut pelapisan zat anti oksida (missal : gemuk, vet ).
      • Pemeriksaan BD elektrolit.
      • Pengisian batere dengan metode boost charge.
      • Pemeriksaan kekencangan baut terminal.
      • Pelapisan terminal batere dengan zan anti oksida.
  1. Tahunan
Pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk Kompnen panel dan switch gear dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dan dilaksanakan dalam keadaan padam.
Pemelihaaran tersebut antara lain :
  • Pemeriksaan PMT (kopel, seksi penyulang) 20 kV Media Vacum.
    • Pembersihan fisik PMT.
    • Pembersihan isolator-isolator tumpu.
    • Pemeriksaan terminal out going.
    • Pemeriksaan celah (gap) kontak.
    • Pemeriksaan mekanik penggerak dan pemberian pelumas.
    • Pengukuran nilai tahanan isolasi.
    • Pengukuran nilai tahanan kontak.
    • Pemeriksaan kabel-kabel control.
    • Pengukuran tegangan pick-up/drop-off triping dan closing coil.
    • Percobaan operasi secara manual.
    • Pengukuran arus bocor.

·         Pemeriksaan Trafo Arus (CT) 20 kV.
    • Pembersihan fisik CT.
    • Pemeriksaan terhadap kelainan fisik.
    • Pembersihan bidang kontak.
    • Pemeriksaan kekencangan baut-baut.
    • Pengukuran nilai tahanan isolasi.
    • Pemeriksaan terminal-terminal sekunder.
    • Pengujian rasio (bila perlu).
    • Pemeriksaan system pentanahan.
  • Pemeriksaan Trafo Tegangan (PT) 20 kV.
    • Pembersihan fisik PT.
    • Pemeriksaan terhadap kelainan fisik.
    • Pemeriksaan terminal-terminal kabel sekunder.
    • Pengukuran nilai tahanan isolasi.
  • Pemeriksaan Kabel 20 kV
    • Pemeriksaan terminal kabel.
    • Pembersihan terminal kabel.
    • Pemeriksaan kekencangan baut – baut sambungan.
    • Pengukuran tahanan isolasi.
    • Pemeriksaan pentanahan kabel .
  • Pemeriksaan Proteksi 20 kV
    • Relai Proteksi Elektronik.
      • Pemeriksaan instalasi & Peralatan catu daya berikut system alarm nya.
      • Pembersihan PCB dari karbon, deposit dan sebagainya (bila perlu).
      • Pengukuran tegangan output DC converter (bila perlu).
      • Pembersihan kontak – kontak relai utama dan bantu (bila memungkinkan).
      • Pemeriksaan kabel pengawatan.
      • Pengujian individu.
        • Pengujian arus kerja pada tap seting.
        • Pengujian karakteristik waktu kerja pada tap seting.
        • Pengujian arus kerja instantaneous.
        • Pengujian fungsi (mengukur terhadap opening time).
        • Pengujian fungsi relai rekloser (bila ada).
    • Relai Proteksi Mekanik
      • Pemeriksaan instalasi & Peralatan catu daya berikut system alarm nya.
      • Pembersihan mekanik relai dari karbon, deposit dan (bila perlu).
      • Pembersihan kontak – kontak relai utama dan bantu (bila memungkinkan).
      • Pemeriksaan kabel pengawatan .
      • Pengujian individu.
        • Pengujian arus kerja pada tap seting.
        • Pengujian karakteristik waktu kerja pada tap seting.
        • Pengujian arus kerja instantaneous.
        • Pengujian fungsi (mengukur terhadap opening time).
        • Pengujian fungsi relai rekloser (bila ada).
    • Function test
      • Injeksi arus sekunder.
  • Pemeriksaan Peralatan Pengukuran (Ampere,Volt,kWH Meter) .
    • Pembersihan fisik peralatan.
    • Kalibrasi terhadap standard.
    • Pemeriksaan kabel pengawatan.
2)       Pemeliharaan korektif
Adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan peralatan.
Pemeliharaan korektif yang dilaksanakan antara lain:
  1. Pemeliharaan terminal.
  2. Mengatasi suara getaran akibat korona.
  3. Pengecekan partial discharge kabel daya.
  4. Mengganti minyak PMT.
  5. Penggantian/menambah gas SF6.
  6. Pengukuran keserempakan kontak PMT.
Pemeliharaan prediktif
Adalah pemeliharaan yang berupa peningkatan frekwensi pemantauan terhadap peralatan instalasi. Hasil dari pemantauan ini merupakan input untuk memprediksi kelainan-kelainan kinerja peralatan dan rencana permbaikanya.
Pemeliharaan prediktif yang dilaksanakan antara lain:
  1. Pengukuran partal discharge yaitu pengukuran tingkat kebocoran isolasi pada permukaan terminasi pada kabel daya jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan isolasi.
  2. Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision , dimaksudkan untuk memonitor suhu pada sambungan atau klem – klem peralatan jika terlalu tinggi (overheathing) akan merudak peralatan.
Pemeliharaan darurat (emergency)
Pemeliharaan ini hanya dilakukan pada saat terjadi suatu problem/masalah tertentu dan bersifat mendadak saja dan mengakibatkan hal yang fatal pada pabel tersebut.

Minggu, 26 Agustus 2012

PRODUK

PEMELIHARAAN
Pengertian
Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:
Predictive Maintenance (Conditional Maintenance)
adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara memprediksi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan memprediksi kondisi tersebut dapat diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara yang biasa dipakai adalah memonitor kondisi secara online baik pada saat peralatan beroperasi atau tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil khusus untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance ).

Preventive Maintenance (Time Base Maintenance)
adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada : Instruction Manual dari pabrik, standar-standar yang ada ( IEC,
CIGRE, dll ) dan pengalaman operasi di lapangan. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base Maintenance ).

Corrective Maintenance
adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan berencana pada waktu-waktu tertentu ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Curative Maintenance, yang bisa berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan dengan terencana.

Breakdown Maintenance
adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.

 SOP
Sop panel listrik
Ø  Overhole (perawatan)
Dari pengaman yang kapasitasnya terkecil ke pengaman yang kapasitasnya terbesar yakni: SSDP (Sub-Sub Distribution Panel) ® SDP (Sub Distribution Panel) ® panel APP (Alat Pelindung dan Peukur) ® panel induk.
Ø  Comitioning ( pengoperasian )
Saat pengoperasian panel distribusi maka kita harus memulai dari pengaman yang kapasitasnya terbesar menuju ke yang terkecil. Yakni: panel induk ® panel APP (Alat Pelindung dan Peukur) ® SDP (Sub Distribution Panel) ® SSDP (Sub-Sub Distribution Panel)

SOP SWITCH GEAR
di bagi menjadi :
Overhole pada sisi outgoing :
  1. CB (circuit breker dioffkan terlebih dahulu,karena bekerja dalam keadaan ada beban).
  2. DS (disconnecting switch) dioffkan secara interlock ES akan on sehingga tegangan yang tersisa akan terbuang ketanah.
  3. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan.
Overhole pada sisi matering :
  1. Pada sisi outgoing harus dalam kondisi off kemudian
  2. DS pada sisi matering di offkan
  3. ES pada metering akan On
  4. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan.
Overhole pada sisi incoming :
  1. Pada sisi outgoing dan matering harus dalam kondisi off kemudian
  2. DS pada sisi matering di offkan
  3. ES pada metering akan On
  4. Perbaikan dan perawatan dapat dilakukan